11 Mei 2009

2 orang biadab yang nggak tau diri!

OKEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE, jari tengah buat hari ini dan 2 orang biadab yang nggak tau diri! Say "FUCK"! FAK FAK FAK FAK FAK! FAK FOR TWO OF YOU!

oke oke, mungkin lo semua bingung kenapa postingan kali ini diawali dengan kata 'FUCK'. Hem -_-
Sebenernya gue sangat malas menceritakan. Tapi gue jugaaaaaaaaaaaaaaaa bingung mau cerita ke siapa lagi? Oke okee, kita mulai ceritanya

Jadi gini ceritanya, suatu hari, oke stop ini bukan mendongeng! Jadi gue punya 2 orang temen biadab. Cewek dan cowok. Yang cewek kita beri nama bau dan yang cowok kita beri nama alay. Mereka berdua ini pacaran. Jadi gue waktu pelajaran ppkn sekelompok sama mereka. Kita disuruh nampilin talenta kita. Tallent show gitu deeeeh. Nah gue main piano, si bau nyanyi dan si alay main gitar. Kita main lagu bunda. Oke first time, kesannya baguslah ya. Kita udah bisa nyesuain. Eh eh eh eh, hari-hari menjelang pentas, gue ngerasa kayaknya nggak cocok kalo pake gitar. Ya secara si alay tuh nggak bisa main gitar. Okelah ya gue belom jago main piano. Tapi seenggaknya kalo di denger-denger, lebih baik tanpa gitar. Nah gue berusaha untuk memperbaiki gimana caranya supaya enak di dengar. Theeen, i have no more time. Dan kelompk yang pertama maju adalah kelompok gue. Guess what? Ee banget! Gue cukup sebel dengan si sumbing, temen gue yang MOST TALLENTED itu! Oke gue tau lo bisa main segala jenis alat musik kecuali biola dan saxophone! TAPI BUKAN GITU CARANYA! NGGAK USAH SHOW OFF LO! Tai abis!

Oke gue terima, gue maju duluan. Then gue cukup nervous untuk memulai. Hem pertama gue udah bikin kesalahan, karena gue nggak sempet latihan dengan keyboardnya si sumbing. Oke guru gue negor gue. Fine gue terima. Kesalahan kedua, gue mulai tanpa pake intro. Dan pasti semuanya tampak bingung dan berkata dalam hati, "Sebenernya main lagu apa sih orang ini?". Hem sedikit demi sedikit gue udah bisa mulai menghilangkan nervous gue.

Then di tengah-tengah penampilan gue, guru gue, "STOP, kalian mainnya nggak bener!"
Gue cukup terdiam dengan kata-kata gue gue. Anjrot, jantung gue udah mendadak pengen minta lari keluar aja.

Tidak ada komentar: